Ngasal Blog - Mesin pencari (search engine) Geevv.com bikinan mahasiswi asal Indonesia, Azka A. Silmi, berbeda dari produk sejenis yang sudah membanjiri internet. Produk bikinannya dan tim tersebut lebih ditujukan bagi kegiatan sosial.
Kegiatan sosial yang dimaksud termasuk model bisnis yang dipraktikkan, di mana 80 persen pendapatan iklan didonasikan untuk program sosial, dan target pengguna yang spesifik.
Azka, saat ditemui pada hari Rabu (9/11/2016) di Jakarta, mengatakan bahwa Geevv memang ditujukan untuk bermain di pasar khusus.
Kegiatan sosial yang dimaksud termasuk model bisnis yang dipraktikkan, di mana 80 persen pendapatan iklan didonasikan untuk program sosial, dan target pengguna yang spesifik.
Azka, saat ditemui pada hari Rabu (9/11/2016) di Jakarta, mengatakan bahwa Geevv memang ditujukan untuk bermain di pasar khusus.
“Ini adalah social search engine, bukan local search engine,” sebutnya.
Konsep social search engine yang dimaksudkannya itu, pada masa awal ini berjalan dengan mekanisme, setiap kata yang diketikkan pengguna di kolom pencarian secara otomatis dikonversi menjadi sumbangan senilai Rp 10.
Besaran Rp 10 itu ditentukan dari nilai pembagian antara potensi jumlah iklan dan potensi jumlah pengguna, dikurangi proyeksi biaya operasional.
Adapun asal uang yang didonasikan dengan besaran yang dihitung dari jumlah pencarian oleh pengguna, pada masa awal ini untuk sementawa waktu berasal dari investasi modal.
Mekanisme tersebut setidaknya bakal dipraktikkan selama sekitar tiga bulan sejak versi beta Geevv diluncurkan pada 26 September lalu.
Inilah masa yang dipergunakan untuk melihat respons publik dan umpan balik yang dibutuhkan. Selain itu, juga diperuntukkan guna menarik minat sebanyak mungkin pengguna, yang hingga saat ini tercatat sekitar 200 ribu pengguna telah memanfaatkan Geevv untuk melakukan pencarian di belantara internet sekaligus melakukan donasi.
Setelah itu, mekanisme asal donasi bakal berasal dari pendapatan iklan yang dipasang di Geevv dan bakal dihitung berdasarkan metode pay per click dan pay per view. Pendapatan iklan ini, tetap bakal terus dengan komitmen dimana 80 persen hasilnya bakal didonasikan untuk program perbaikan kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.
Sejumlah program sosial tersebut, juga bakal dilaksanakan oleh Geevv. “Kita tidak mau menjadikan (program bantuan sosial) hanya sebagai kampanye,” kata Azma.
Untuk menjalankan Geevv, Azma yang kini masih tercatat sebagai mahasiswi semester IX Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal, Universitas Indonesia dibantu Andika Deni Prasetya yang juga masih duduk di bangku kuliah pada Program Studi Psikologi.
Keduanya dibantu sejumlah teman-teman mereka, di antaranya yakni Mugi Silih Mulyadi (social project management), Hana B. Adiningsih (blog writer), Janu Prasetya social media & content manager), dan M. Ichlas (administrator)
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2016/11/10/10044377/geevv.mesin.pencari.buatan.mahasiswi.indonesia
Silahkan Berkomentar Sesuai Artikel EmoticonEmoticon