Uber vs Grab vs Taxi, Mana yang Lebih Murah?

00.53

Transportasi online tampaknya sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pasar transportasi online diperkirakan akan bertumbuh sebesar 13 miliar dolar AS pada tahun 2025.
Uber dan Grab, telah menguasai pasar transportasi online di Asia Tenggara. Grab telah memiliki pengalaman kurang lebih 4 tahun di Asia Tenggara. Kemudian Uber telah meninggalkan Cina dan menjual perusahaan mereka ke Didi Chuxing, yang saat ini fokus pada pengembangannya di Asia Tenggara.
Lalu bagaimana dengan taxi konvensional? Apakah mereka masih bisa bersaing? Yuk, simak peperangan tarif terendah transportasi di Asia Tenggara.

Uber vs Grab vs Taxi

Dilansir dari iprice insights, telah dilakukan perbandingan moda transportasi termurah antara 2 aplikasi transportasi online dengan taxi konvensional di masing-masing negara Asia Tenggara. Data yang disajikan yakni untuk jarak dekat (5 Km) dan jarak jauh (20 Km); meliputi tarif dasar, tarif jarak, dan tarif waktu.

Uber vs Grab vs Taxi pada Jarak 5 Km

Pada tabel di atas, Uber dan Grab sama-sama unggul masing-masing di 3 negara. Uber di IndonesiaThailand,dan Vietnam. Sementara Grab di MalaysiaFilipina, dan Singapura. Taxi konvensional belum mampu menyaingi tarif murah dari kedua transportasi online.

Uber vs Grab vs Taxi pada Jarak 20 Km

Pada tabel di atas, Uber menang unggul di 4 negara, yaitu IndonesiaMalaysiaThailand, dan Vietnam. Sementara Grab hanya unggul di Filipina dan Singapura. Sementara taxi konvensional tetap belum mampu menyajikan tarif murah bagi pelanggannya.

Kesimpulan

Semua tarif yang disajikan di atas dikumpulkan dari Uber, Grab, Taxi, dan website agensi resmi pemerintah. Pemaparan jarak dekat (5 km) dan jarak jauh (20 km) menunjukkan bagaimana jarak mempengaruhi moda transportasi.
Uber ternyata unggul dalam menghadirkan tarif murah bagi pelanggannya. Dengan memanfaatkan argo, Uber memberikan harga yang murah apabila tidak terjadi kemacetan. Namun berbeda apabila terjadi sebaliknya.
Lain lagi dengan Grab yang menyajikan tarif flat bagi layanan transportasinya. Kemudian taxi konvensional tampaknya masih belum bisa menyaingi kedua moda transportasi online terbesar di Asia Tenggara ini.
Menghadapi lalu lintas yang macet di perkotaan, memang dibutuhkan transportasi yang mudah dijangkau, nyaman, dan tentu murah. Lalu manakah yang menjadi pilihan kamu? Menurut kamu, apakah taxi konvensional masih bisa bertahan? Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar.
Sumber: iprice insights

Terimakasih telah berkunjung di Blog saya, semoga anda menemukan apa yang anda cari dan merasa lebih baik setelah membaca artikel pada blog ini dan silahkan pembaca bertanya atau memberi saran. Salam Ngasal Blog®.

Artikel Terkait

Previous
« Prev Post

Silahkan Berkomentar Sesuai Artikel EmoticonEmoticon